Puisi-Puisi Chairil Anwar, Inspirasi dan Motivasi
Puisi Sebagai Inspirasi Perjuangan
Pada zaman kemerdekaan dulu, puisi-puisi Chairil Anwar dianggap telah menjadi inspirasi bagi perjuangan bangsa Indonesia. Puisi-puisinya memang penuh dengan aroma perjuangan, semangat, pemberontakan.
Lihat saja puisi “Aku”-nya yang fenomenal. Kata “Aku binatang jalang” dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai jeritan kata hati rakyat yang sedang terjajah untuk bebas merdeka. “Aku mau hidup seribu tahun lagi”, serunya, mengartikan semangat yang tak mau padam untuk memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan.
Tak heran jika puisi-puisinya penuh semangat, karena menurut seorang teman dekatnya, Sjamsul Ridwan, Chairil Anwar mempunyai keinginan dan hasrat untuk mendapatkan, itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.
Puisi senada yang mengapresiasi kisah perjuangan kemerdekaan bisa kita nikmati di karyanya yang berjudul Krawang-Bekasi, saduran dari sajak The Young Dead Soldiers, karya Archibald MacLeish (1948). Belum lagi sajak lainnya seperti Dipenogoro.
Chairil juga menulis sajak Persetujuan dengan Bung Karno, yang menyiratkan dukungannya pada Sang Proklamator untuk terus mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945.
Chairil Sebagai Perenung dan Pencinta
Sebagai penyair angkatan '45, Chairil telah menciptakan trend baru dalam pemakaian kata berpuisi yang terkesan sangat lugas dan kuat. Dia bersama Asrul Sani dan Rivai Apin menjadi pelopor puisi modern Indonesia
Tetapi, tak semua puisi-puisi Chairil Anwar bertemakan perjuangan, beberapa puisinya juga menunjukkan kecintaan pada ibunya. Selain ibunya, ada beberapa sosok wanita lainnya yang menjadi objek puisinya.
Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini yang masuk kedalam puisi-puisinya, sebagai gadis yang dikejar-kejarnya. Dan hanya kepada Hapsah-lah, gadis Karawang, dia menambatkan hatinya.
Sisi lain dari Chairil Anwaradalah sisi religius. sebuah sisi yang bisa kita temukan dalam salah satu puisinya yang bertajuk “Doa”. Berikut penggalannya,
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Puisi-puisi Charil Anwar bisa memberikan inspirasi bagi Anda dalam kehidupan kekinian. Karyanya tentang cinta, perenungan hidup, dan motivasi dapat Anda temukan dengan jelas, tersurat, dalam kumpulan kata-kata lugas dan indah.Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
by : anne
1/23/2011 01:21:00 PM
|
Label:
PUISI
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ascaliko. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar