.

Puisi Karya Taufik Ismail, Kesederhanaan Moral

Puisi karya Taufik Ismail merupakan salah satu puisi yang memiliki nilai tinggi dalam khasanah puisi Indonesia. Masalah kemanusiaan merupakan salah satu tema yang sering diangkat oleh Taufik Ismail. Sebagaimana WS Rendra,Taufik Ismail sering menyoroti fenomena yang terjadi di tengah masyarakat ke dalam balutan sajak-sajaknya.
Salah satu puisi karya Taufik Ismail yang bicara tentang fenomena sosial adalah puisi yang dibacakannya di tengah konser kemanusiaan untuk bencana alam. Puisi tersebut mengangkat tema bencana jebolnya bendungan situ gintung yang menelan korban jiwa. Melalui puisi tersebut, Taufik Ismail mengajak kita semua untuk kembali mengingat Tu
han, karena bencana yang terjadi pada dasarnya adalah karena kehendak Tuhan semata-mata.
Puisi karya Taufik Ismail tersebut, dibacakannya sendiri pada saat acara amal untuk membantu korban Situ Gintung digelar bersama puluhan artis lainnya. Taufik melantunkan puisinya tersebut berkolaborasi dengan Iwan Fals, Candil dan Kristiyanto yang menyanyikan lagu Katakan Kita Rasakan. Paduan musik dan puisi mereka pada acara amal tersebut, mampu menciptakan atmosfir solidaritas kemanusiaan yang sudah mulai menghilang dari lingkungan kita.

Karya Lain Taufik Ismail

Selain sering mengangkat tema kemanusiaan, puisi karya Taufik Ismail pun banyak bicara tentang Tuhan. Bahkan salah satu karyanya pernah dijadikan bait lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye. Judulnya adalah Ketika Tangan dan Kaki Berkata, menjadi sebuah lagu yang kemudian memenangkan beberapa penghargaan karena kekuatan lyriknya.
Dalam karya tersebut, Taufik Ismail mengingatkan semua manusia untuk selalu menjaga semua sikap dan perbuatannya. Sebab, apa yang dilakuan manusia selama di bumi ini pasti akan dipertanggungjawabkan pada hari perhitungan saat di akhirat kelak. Semua anggota tubuh yang kita miliki, akan menjadi saksi atas apa yang dilakukan selama berada di dunia.
Pada puisi yang dijadikan lirik lagu ini, Taufik Ismail mendapatkan banyak penghargaan. Namun atas kesederhanaan yang dimilikinya, Taufik Ismail menolak semua penghargaan dan hadiah yang berhak diterimanya. Salah satu alasannya adalah, bahwa dirinya bukanlah pembuat puisi tersebut.
Karena, menurut Taufik, dirinya hanya menyadur dari salah satu surat yang terdapat dalam kitab suci Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa Taufik Ismail bukanlah seorang seniman yang gila harta. Namun, semua karyanya adalah sebuah dedikasi dan sebagai bentuk tanggung jawab moral pada kehidupan manusia dan lingkungannya.
 
by anne

0 komentar:

Posting Komentar

Ascaliko. Diberdayakan oleh Blogger.

Trasnlate

Followers

my yahoo